Jumat, 07 November 2008

Lebih Jauh tentang Lasik Mata


LASIK membebaskan diri Anda dari ketergantungan terhadap kacamata atau lensa kontak miopia (minus), hipermetropia (plus), dan astigmatis (silindris). Menurut catatan dari Gading Laser Sight Centre, Jakarta, Lasik (Laser Assisted Insitu Keratosmileusis) adalah salah satu teknik tindakan bedah refraksi yang menggunakan laser sebagai alat bantu koreksi kelainan refraksi (pembiasan) pada miopia, hipermetropia, dan astigmatis. Sebelum bicara lebih lanjut mengenai Lasik, ada baiknya kita melihat bagaimana mata bekerja menerima gambar (image). Ada beberapa kriteria mata, yaitu mata normal, mata rabun jauh (minus), mata rabun dekat (plus), dan astigmatis (silindiris). Pada mata normal, sinar atau gambar yang ditangkap mata jatuh tepat di retina mata, sehingga penglihatan akan jelas melihat jauh atau dekat. Pada mata minus, sinar atau gambar yang terekam di mata jatuh di depan retina, sehingga pandangan melihat dekat wajah jelas tetapi latar belakangnya kabur. Sedangkan pada mata plus, sinar atau gambar yang terekam di mata jatuh di belakang retina, sehingga pandangan dekat kabur. Pada mata silindris, sinar atau gambar yang terekam mata jatuh pada beberapa atau banyak titik di depan, pada, dan di belakang retina, sehingga pandangan dan latar belakang menjadi kabur. Lasik bisa mengurangi ketergantungan seseorang pada kacamata atau lensa kontak. Untuk melaksanakan Lasik, dokter mata menggunakan micro keratome. Alat tersebut dipergunakan khusus untuk menciptakan flap pada permukaan depan mata atau kornea. Setelah lapisan pelindung kornea mata terbuka, mesin Laser Zyoptix 100 TM dengan cepat mengoreksi kornea mata tersebut. Setelah koreksi selesai dilakukan, lapisan pelindung (flap) dikembalikan ke posisi semula. Flap ini berfungsi sebagai "plester pelindung kornea mata" yang merekat ulang sepenuhnya dalam waktu beberapa menit tanpa jahitan. Risiko infeksi dapat diminimalkan dan proses penyembuhan alami. Keuntungan utama Lasik adalah prosedur tercanggih untuk memperbaiki rabun jauh (minus), rabun dekat (plus), dan silindris. Khusus untuk usia 40 tahun ke atas yang biasanya matanya sudah plus karena usia, dapat dilakukan program monovision sehingga tidak memerlukan kacamata jauh dan baca lagi. Lasik aman dan menawarkan pemulihan yang cepat. Hampir semua pasien menyatakan, nyeri pasca-Lasik yang mereka derita sangat minim. Ketidaknyamanan tidak lazim yang dialami pasien Lasik hanyalah rasa gatal selama empat hingga enam jam. Pengobatan Lasik dilakukan rawat jalan tanpa menginap. Kedua mata biasanya diobati pada hari yang sama. Pemulihan sesudah menjalani Lasik lebih baik dibandingkan dengan yang dialami pada PRK (Photo Refractive Keratectomy), sehingga hasilnya lebih alami. Pengalaman menunjukkan, kornea yang telah dibentuk ulang cenderung tetap termodifikasi secara permanen. Pasien yang mengalami koreksi dalam skala besar mungkin membutuhkan waktu tiga hingga lima bulan untuk benar-benar stabil. Berdasarkan data dari para ahli di bidang koreksi penglihatan Lasik, tidak akan timbul masalah jangka panjang yang signifikan pada koreksi Lasik. Persyaratan yang bisa dilakukan untuk menjalani tindakan Lasik: - Umur minimal 18 tahun untuk wanita dan 20 tahun untuk pria. - Refraksi mata telah stabil selama 1 tahun terakhir. - Tidak sedang hamil, mempunyai penyakit (kelainan mata) seperti retina, glukoma, dll. - Lasik dapat dilakukan terhadap minus 1 s.d. 13, plus 1 s.d. 5, silindris 1 s.d. 5. Nah, bagi Anda yang tidak ingin bergantung lagi pada kacamata, bedah Lasik dapat dicoba.

0 Comments: